Mencicipi Cita Rasa Makanan Khas Indonesia Dari Pemalang
Selasa, Juli 25, 2017Pemalang merupakan salah satu Kabupaten
di provinsi Jawa Tengah terletak diantara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten
tegal. Kota ini mungkin sering dikenal karena banyaknya destinasi wisata airnya
yang tersebar di beberapa wilayah. Selain memiliki beberapa lokasi wisata yang
keren dan instagrammable seperti
Candi Batur, Telaga Silanting, Gunung Slamet serta wisata Pantai Joko Tingkir,
Pemalang juga memiliki aneka kuliner yang sangat memanjakan lidah lho! Kuliner
Pemalang identik dengan makanan-makanan dengan olahan berbahan dasar daging
kerbau/sapi sebagai andalan dan jarang di temui di kota-kota lainnya di seluruh
Indonesia.
Nah yuk simak beberapa kuliner khas Pemalang yang bakalan
bikin kamu ngiler setiap mengingat nama kota itu.
1. Nasi Grombyang
Nasi grombyang atau juga dikenal sebagai soto grombyang
merupakan salah satu kuliner khas Pemalang yang banyak digemari bukan hanya
para penduduk Pemalang tapi juga para penikmat kuliner yang tak sengaja mampir
di kota ini. Penamaan ‘Grombyang’ diambil dari bentuk penyajiannya yang
menyajikan sedikit nasi yang direndam dengan banyak kuah sehingga kuah terlihat
bergrombyang-grombyang atau bahasa indonesianya bergoyang-goyang.
Cara penyajiannya nasi grombyang yakni dari aneka makanan
disajikan dalam mangkuk dan didalam mangkuk tersebut ditambahkan bahan makanan
seperti nasi, daun bawang, parutan kelapa yang disangrai, irisan daging kerbau,
serta kuah beraroma wangi dari resep rahasia turun-temurun.
Dan uniknya lagi, ketika menyantap nasi grombyang kurang
afdol jika tidak ditemani oleh olahan daging kerbau lainnya yang juga
merupakanan kuliner idola dari kota Pemalang yaitu sate kerbau khas pemalang
atau yang umum dikenal dengan sate loso.
Nasi grombyang memiliki rasa yang cenderung manis terdiri
dari olahan daging kerbau yang sangat empuk dan mungkin banyak penikmat kuliner
yang terheran-heran bagaimana cara mengolah daging kerbau senikmat itu dan
tidak mungkin rasanya ditemui di kota lain. Kuliner khas Pemalang ini, menurut
warga setempat sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Jadi sudah pasti dengan resep
turun-temurun yang masih bertahan hingga saat ini pasti memiliki cita rasa
makanan khas Indonesia yang pasti bikin kalian penasaran akan kelezatannya.
Apem comal merupakan panganan yang terbuat dari olahan
tepung beras dan juga gula jawa atau gula aren. Memiliki bentuk unik yang
disajikan sepaket dengan alasnya, berupa daun pisang/daun jati serta memiliki
bentuk hampir menyerupai sebuah lingkaran sempurna yang menjadi ciri khas apem
comal.
Percaya atau tidak, para pembuat apem comal pada umumnya
mencuci beras untuk bahan dasar apem
comal di kali kedung. Mereka percaya, jika mencuci beras bukan dari kali kedung
maka rasanya akan berbeda dan tidak akan sama seperti cita rasa turun-temurun
khas Pemalang.
Setelah melalui proses pencucian, selanjutnya beras ditumbuk
sampai halus dengan menggunakan alat tradisional penumbuk dari kayu serta wadah
yang terbuat dari batu. Dan ketika sudah halus, selanjutnya beras dicampur
dengan air sehingga menjadi sebuah adonan. Lalu untuk memberi rasa manis,
adonan tersebut dicampur dengan gula aren yang sudah dicairkan.
Dan dalam proses pembuatannya, apem comal ini sama sekali
tidak memakai bahan pengawet atau zat pewarna tambahan. Warna merah kehitaman
yang ada pada apem comal, berasal dari gula aren yang digunakan.
Konon katanya, kata apem di sini diambil dari kata Asli
PEMalang. Sedangkan Comal merupakan nama yang diambil dari wilayah kecamatan di
Kabupaten Pemalang yang terletak dibagian timur.
Jajanan ini dapat dengan mudah di temui di pasar-pasar
tradisional Pemalang atau di outlet oleh-oleh
Pemalang. Bagi kamu yang sedang berkunjung ke Pemalang, jangan lupa mencicipi dan
berikan ke keluarga dirumah ya!
3. Kerupuk Usek
Telah banyak inovasi kerupuk yang tersebar diseluruh negeri,
yang dibuat dengan campuran bahan dasar yang berbeda-beda. Dan pada umumnya
kerupuk tersebut diolah atau dimasak dengan cara digoreng dengan minyak sawit.
Nah Pemalang juga memiliki kerupuk yang rasa serta cara
pengolahannya jauh berbeda dengan kerupuk dari kota-kota lain di Indonesia.
Namanya adalah kerupuk usek. Kerupuk
usek berbeda dengan kerupuk lainnya karena diolah bukan menggunakan minyak sawit
melainkan dengan pasir panas. Karena digoreng dengan pasir ada juga yang
menyebutnya sebagai kerupuk melarat.
Pasir yang digunakan untuk menggoreng adalah pasir gunung
atau pasir kali. Sebelumnya pasir diayak hingga hanya pasir halus saja yang
tersisa, agar saat kerupuk matang tidak ada pasir yang menempel pada kerupuk
usek. Sehingga nantinya tidak
meninggalkan kesan tidak enak saat dimakan.
Kerupuk usek ini memiliki rasa yang gurih dan renyah dan
tentu sangat cocok jika dinikmati sambil menikmati kuliner khas Pemalang
seperti nasi Grombyang serta sate loso atau dinikmati sembari menikmati suguhan
teh poci ataupun kopi. Kerupuk usek saat ini tidak hanya diproduksi di Pemalang
saja, kalian juga dapat menjumpai kerupuk usek ini di wilayah Tegal dan juga
Pekalongan.
Namun sentra produksi kerupuk usek terbesar di Jawa Tengah
berada di Pemalang. Karena banyaknya sentra produksi kerupuk usek di Pemalang,
sehingga kota Pemalang juga dijuluki sebagai kota usek.
4. Lontong Dekem
(Sumber : instagram.com/permatasariyuan) |
Kuliner khas Pemalang lainnya adalah lontong dekem. Lontong
dekem memiliki bentuk yang sama seperti lontong pada umumnya. Yang menjadikan
rasa khas pada lontong dekem berasal dari kuahnya. Lontong dekem dibuat dengan
bumbu rempah yang hampir mirip dengan pembuatan soto grombyang, yang
penyajiannya ditambahkan dengan irisan daun bawang.
Penamaan lontong dekem diambil dari cara pengolahannya,
yaitu sebelum disajikan lontong disiram dengan kuah santan, lalu ditumpahkan
dan disiram kembali dan dilakukan hingga beberapa kali siraman, sehingga lontong menjadi terendam.
Istilah terendam dalam bahasa Pemalang adalah dekem, sehingga makanan tersebut
dinamakan lontong dekem.
Lontong dekem memiliki rasa cenderung pedas, namun rasa
pedas tersebut bukan berasal dari cabai melainkan dari sereh yang digunakan
sebagai bumbu.
Lontong dekem sangat cocok jika dinikmati bersama dengan
sate ati ampela yang digoreng dan ditaburi dengan serundeng. Jika dilihat
sekilas, tampilan lontong dekem mirip dengan lontong sayur, namun yang
membedakan adalah lontong dekem disajikan dengan campuran daging bebek dan
memiliki kuah yang lebih encer.
Dengan menghirup aroma kuahnya saja, dijamin kalian akan
langsung ngiler! Karena wangi rempah
yang begitu khas seketika akan
membangkitkan selera makan pecinta kuliner.
Jika kota lain memiliki olahan daging berupa sate yang
menggunakan nama kotanya sebagai nama sate, sebut saja sate padang dan sate
madura. Sate khas pemalang dikenal sebagai sate loso. Nama sate loso diambil
dari nama pelopor yaitu Pak Loso.
Sate dengan bahan utama daging kerbau dan daging sapi,
sebelum melalui proses pembakaran, terlebih dahulu sate loso akan dibacem. Sate
ini disajikan dengan bumbu kacang merah, ditambah dengan bumbu-bumbu dari cabe
merah yang sangat menantang. Dan untuk menambah kenikmatan wisata kuliner, sate loso juga bisa dinikmati
bersama dengan kuliner khas Pemalang seperti nasi grombyang, serta hidangan sup
berbahan dasar daging kerbau.
0 komentar