Pantai Kelapa Tujuh: Wisata Merak Yang Layak Untuk Dikunjungi
Senin, Juli 10, 2017
Kalo bicara soal Merak, Merak itu selalu dikenal
dengan pelabuhannya. Rasanya seperti di Merak hanya ada Pelabuhan dan tak ada
tempat wisata yang bisa dikunjungi.
Pelabuhan Merak memang menjadi tempat yang
menghubungkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, sehingga lebih banyak orang
yang ke Merak bertujuan untuk menyebrang ke pulau tetangga. Padahal ada lhoo
tempat wisata yang bisa dikunjungi tanpa harus menyebrang laut. Salah satunya
adalah Pantai Kelapa Tujuh yang terletak di provinsi Banten.
Pantai Kelapa Tujuh |
Yapp.. Kali ini gue akan menceritakan jelajah ke
Pantai Kelapa Tujuh.
Pantai ini rasanya jarang sekali disebut-sebut, tapi
pada saat libur lebaran kemarin gue kesana, Pantai ini ramai pengunjung. Saking
ramainya sampe susah cari tempat untuk gelar tiker, yaa walaupun akhirnya dapat
juga.
Pantai Kelapa Tujuh |
Letak Pantai Kelapa Tujuh tidak jauh dari stasiun
Merak atau Pelabuhan Merak. Cukup sekali naik angkot (angkutan kota) yang
berwarna merah kalian akan segera tiba di depan Pantai Kelapa Tujuh.
Perjalanan gue ke Pantai Kelapa Tujuh menggunakan
transportasi umum Kereta Api dan angkot. Gue berangkat dari stasiun Sudimara. Untuk
perjalanan gue dari stasiun Sudimara menuju Merak kalian bisa baca postingan
gue yang sebelumnya di sini.
Stasiun Merak |
Karena pada saat itu gue baru banget menginjakkan
kaki di Merak, jadi gue belum tahu angkot mana yang seharusnya gue tumpangi. Karena
ketidaktahuan gue dan keluarga, akhirnya kita menggunakan jasa calo yang udah
berjejer di sana menawarkan angkutan umum untuk sampai di tempat wisata yang
dituju.
Pantai Kelapa Tujuh juga sebenarnya atas rekomendasi
dari para calo. Kalo para calo itu nggak merekomendasikan Pantai Kelapa Tujuh,
mungkin sampai saat ini gue masih belum tau akan keberadaan Pantai itu heheh
Tapi kalo kalian mau kesana naik angkot dari stasiun
Merak mending jangan gunain calo deh, karena tarifnya dinaikkin jadi dua kali
lipat. Tarif sebenarnya adalah Rp.5000
sekali jalan. Karena menggunakan calo gue akhirnya dikenain tarif menjadi
Rp.10.000. Lumayan kan, harusnya sepuluh ribu rupiah udah bisa PP, karena
gunakan calo jadi hanya bisa untuk sekali jalan. Sempet kesel sih hahah tapi
gapapa deh pengalaman, jadi bisa buat cerita ke kalian kan heheh
Setelah sampai di Pantai Kelapa Tujuh, gue masuk
melalui pintu kecil, di sana udah dijaga oleh seorang bapak yang sudah menua, beliau mintain uang
sebesar Rp.5000 sebagai tiket masuk Pantai.
Pas masuk ke area Pantai, pemandangan yang pertama kali dilihat bukan hamparan laut biru, melainkan tukang makanan mulai
dari kedai indomie, cimol, bakso, siomay, batagor, sampai tukang ikan asin
keliling. Selain para pedagang yang telah berjejer, ada juga banyak ibu-ibu
penyewa tikar yang menawarkan tikarnya untuk disewa oleh para pengunjung. Selain
tikar, ada juga tempat-tempat yang telah dipasangi terpal untuk disewakan.
Pada saat itu biaya sewa tikar dan terpal
masing-masing Rp.20.000.
Alhamdulillah waktu itu saudara gue udah bawa tikar
dari rumah, jadi nggak perlu sewa tikar lagi deh hehe
Waktu itu gue cuma sewa terpal, karena terpal yang
gue sewa itu terdapat dua rombongan, yang satu rombongan gue dan yang satu lagi
rombongan orang lain. Jadi harga sewa terpalnya dibagi dua menjadi Rp.10.000
per rombongan. Hehe jadi tambah hemat deh jelajah Pantainya :D
Pantainya waktu itu rame banget, ada yang turun
main-main di airnya, ada juga yang fokus bermain pasir pantai. Saking ramainya
sampe mau cari tempat foto dengan angle yang bagus itu susah hahah
Gue dan keluarga gue lebih memilih untuk tidak main
di air atau main pasir, tapi kami memilih untuk jalan-jalan di laut dengan
kapal yang disewakan. Dua kali puteran dikenakan tarif sebesar Rp.15.000 per
orang. Cukup puas, karena pemandangan yang dilihat saat naik kapal lebih indah.
Semakin terlihat nyata keindahan yang telah Allah buat. Seketika kalimat syukur
terucap karena masih Allah beri kesempatan untuk melihat keindahan bumi yang
semakin menua.
Pemandangan luar masjid |
Untuk kalian yang muslim, di Pantai Kelapa Tujuh
juga tersedia masjid yang cukup luas dan nyaman untuk melaksanakan kewajiban
kita sebagai orang islam. Jadi nggak perlu khawatir kesulitan mencari tempat
shalat. Untuk wanita tidak perlu khawatir jika tidak membawa perlengkapan shalat, karena perlengkapan shalat telah disediakan di masjid. Tempat ibadah free, tidak dikenakan biaya.
Masjid Pantai Kelapa Tujuh |
Setelah shalat gue langsung kembali ke tempat
keluarga gue gelar tikar dan berteduh dari sengatan panas matahari untuk mengisi perut yang sudah mulai bernyanyi. Kami
juga sudah membawa perbekalan yang cukup untuk mengisi perut-perut kami yang mulai
lapar.
Buat kalian yang ingin pergi bewisata hemat, lebih
baik kalian membawa perbekalan yang cukup, sehingga tidak menghabiskan banyak
uang untuk mengisi perut. Karena biasanya harga makanan yang ditawarkan di
tempat wisata itu lebih mahal dari biasanya, apalagi pada saat musim liburan.
Untuk biaya transport gue menghabiskan Rp. 35.000 PP dari Sudimara ke Pantai Kelapa Tujuh. Biaya
yang sangat terjangkau untuk bisa menikmati keindahan alam di Provinsi Banten.
Fyi, di Merak angkot yang warna merah itu nggak ada
nomor angkotnya yaa, di sana hanya ada satu angkot yang berwarna merah. Jadi kalo
mau ke Pantai Kelapa Tujuh menggunakan transportasi umum dari stasiun Merak
langsung aja cari angkot yang warna merah dan langsung bilang sama abangnya
Pantai Kelapa Tujuh. Kalo mau murah tidak usah gunakan calo yaa gaes!
Terimakasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat :)
Selamat menjelajah!
P.S : Maaf yaa suasana Pantai yang lagi rame ternyata nggak gue foto, udah acak-acak galeri nggak nemu hehe
0 komentar