Solo Part Dua dan Oleh-Oleh Kekinian
Rabu, Januari 31, 2018Masih tentang perjalanan aku selama di Solo..
Panas mulai terasa, matahari pun terlihat semakin tinggi. Sepertinya, sudah waktunya untuk santap siang. Kali ini, perjalanan ku sudah bukan lagi ditemani oleh Ednadus, si gabut yang terdampar di Solo.
Aku mulai menyusuri jalan-jalan Solo dengan kawan ku yang bernama Yusra. Orang Aceh, yang sedang mencari pundi-pundi rupiah di tanah Jawa dan tidak lama lagi abang Aceh satu ini bakal melepas masa lajangnya. Do'akan kelancaran bang Yusra menuju halal yaa teman-teman :)
Stasiun Solo Balapan |
Untuk santap siang, bang Yusra mengajak aku ke sebuah rumah makan sate yang berlokasi tidak jauh dari stasiun Solo Balapan. Kami pun memesan menu yang serba kambing. Dari kejauhan, aku melihat ada sate yang bentuknya menurutku aneh, tidak seperti sate pada umumnya.
Setelah ku tanya, ternyata sate itu bernama sate buntel. Karena aku penasaran dengan rasanya, aku memutuskan untuk santap siang dengan sate buntel. Sementara, bang Yusra memesan tongseng dan sate kambing.
Setiap porsi yang disediakan cukup banyak, sehingga membuat aku tak sanggup dan menyerah untuk menghabiskannya. Maafkan ya nasi, perut ini terlalu mungil :(
Bagi yang tidak terlalu suka bau kambing, sate buntel sepertinya bukan pilihan yang tepat. Karena, satenya tebal sehingga daging dalamnya masih tercium bau kambing. Kalau untuk sate kambingnya benar-benar tidak tercium bau kambing sama sekali. Nikmat dan aku suka.
Oiya untuk bumbu sate bukan dengan bumbu kacang ya, tapi memakai sambal kecap dan rasanya tetap nagih!
Sate Buntel |
Perut sudah tidak lagi meraung-raung minta diisi. Sekarang, saatnya aku untuk merebahkan badan dan melepaskan beban berat tas ransel di pundak.
Penginapan sederhana yang berlokasi di jalan gajah mada, Surakarta menjadi tempat yang aku pilih untuk istirahat sejenak sebelum esoknya melanjutkan perjalanan.
Aku bukan tipe orang yang betah berdiam diri saat aku sedang melakukan perjalanan. Tapi, aku juga bingung jika harus keluar dari penginapan, aku mau kemana?
Aku di Solo sudah kayak anak hilang yang terdampar, nggak tahu jalan, nggak tahu tujuan. Aku harus sendirian dulu di Solo, karena kawan yang seharusny menjemput aku dan membawa aku ke Jogja sedang sakit dan bang Yusra sedang sibuk dengan kerjaannya.
Tapi, aku nggak mau diem gitu aja. Aku harus tetep jalan kemana pun itu.
Selintas terfikir untuk nonton film Ayat-Ayat Cinta 2. Setelah cek ojek online dan cek jadwal film dibeberapa mall di Solo, aku memutuskan untuk nonton AAC2 di Mall Solo Square.
Menurut aku kehadiran ojek online sangat membantu, apalagi untuk orang seperti aku yang tidak tahu jalan dan baca maps pun tak pandai. Beberapa waktu lalu, masih ditahun 2017, pernah aku pergi ke suatu tempat di Jakarta. Aku pergi naik motor bersama kawan yang sama-sama kami tidak tahu jalan dan hanya mengandalkan bantuan gmaps. Dan ternyata aku dan kawan ku sama-sama tak terlalu pandai baca maps yang jalanannya meliuk-liuk. Akibat berkali-kali salah baca maps, dan kami pun nyasar juga berkali-kali. Sudah lelah diputer-puter di jalanan Ibu Kota, aku tak sabaran hingga aku memesan ojek online agar menjadi navigator yang tidak menyesatkan lagi.
Akhirnya aku pun naik ojek online dan kawan ku mengikuti dibelakang. Untuk kalian, pandai-pandailah baca peta agar tidak mengalami kesulitan mencari jalan :D
Aku ke Mall Solo Square menggunakan jasa ojek online. Letak Mall dan penginapan tidak terlalu jauh, sehingga tarifnya pun tidak mahal.
Pergi nonton sendirian sepertinya bukan hal yang menyedihkan. Selama filmnya sesuai selera, aku bisa menikmatinya dengan asyik.
Aku selesai nonton sekitar pukul 7 malam. Sudah tiba waktunya santap malam, tapi aku tidak lapar, hanya ingin wisata kuliner khas Solo.
Setelah searching beberapa tempat, aku ingin mengunjungi Cafe Gulo Jowo. Beruntung, malam itu bang Yusra sudah tidak lagi sibuk dengan kerjaannya. Aku pun minta diantarkan ke Cafe Gulo Jowo. Karena bang Yusra belum paham betul jalanan Solo, lagi- lagi kami pun mengandalkan maps. Tapi, kali ini bang Yusra orang yang pandai baca maps, sehingga bisa mengikuti jalur yang ditunjukkan maps dengan baik dan tepat sampai tujuan.
Menu yang ditawarkan Cafe Gulo Jowo bukan makanan pokok seperti nasi. Minumannya pun benar khas Jawa. Tidak ada milkshake atau smooties. Kami memesan minuman wedang campur, kelepon keju, dan juga arem-arem. Harga yang ditawarkan pun tidak mahal, berkisar mulai dari 4000 rupiah sampai kurang dari 20.000 rupiah. benar-benar murah untuk porsi yang lumayan banyak menurut ku. Kelepon kejunya besar dan kejunya pun berasa, sampai aku tidak kuat untuk menghabiskan satu porsi kelepon keju.
Malam sudah semakin larut, waktunya aku kembali ke penginapan melanjutkan istirahat siang tadi.
***
Oleh-Oleh Solo..
Tapi, sebelum aku mengucapkan sampai jumpa pada kota Solo, tak ingin melewatkan untuk membawa buah tangan dari Solo.
Photo Booth Solo Pluffy |
Aku memilih untuk membawa kue kekinian dari kak Jessica Mila, yaitu Solo Pluffy. Aku memilih rasa keju dan coklat. Sebelumnya aku pernah mencoba rasa greentea. Masih ada rasa blueberry dan original yang belum aku coba.
Photo: Instagram Solo Pluffy |
Aku suka sekali dengan kuenya. Lihat gambarnya saja sudah menggoda dan ternyata rasanya pun benar-benar nikmat. Kuenya soft banget, tanpa pastry, itu yang membuat aku semakin suka. Rasa manisnya pun pas dan tidak membuat mual. Ditengah kue terdapat cream yang sesuai dengan rasanya. Melting bangett creamnya membuat semakin berselera. Untuk batas penyimpanan disuhu ruangan hanya 2 hari, karena tanpa bahan pengawet. Kalau lebih dari dua hari kemungkinan bisa asam. Berbeda untuk penyimpanan di dalam kulkas bisa sampai 4 hari.
Solo Pluffy buka dibeberapa tempat, bisa kalian lihat gambar di bawah ini :)
Photo: Instagram Solo Pluffy |
Sayangnya Solo Pluffy yang aku bawa tidak bisa tahan untuk sampai di Jakarta. Karena setelah dari Solo, aku masih melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta dan Semarang dan kemungkinan kalau dibawa sampai Jakarta sudah berubah rasanya.
Selanjutnya perjalanan aku di Yogya dan Semarang akan ditemani oleh kawan yang berbeda.
Terima kasih Solo, sampai jumpa dilain waktu :)
Salam,
Anak bungsu!
0 komentar