Poetry Failed
Minggu, Februari 25, 2018Ceritanya waktu bulan Maret tahun lalu, aku pernah ikutan ngirim-ngirim puisi kemana gitu. Ya iseng-iseng aja sih, karena aku juga bukan orang yang pande bikin puisi. Yaa aku cuma Windi, bukan Kahlil Gibran yang kata-katanya bisa menghipnotis para penikmatnya. Terus ya.. kayaknya tulisan aku enggak lolos heheh nggak bagus kali ya hahah. Jadi, dari pada nangkring aja di draft, mending aku taro deh di blog. Ya kalo menurut kalian nggak bagus, diemin aja. Tapi, kalo mau komen ya silakan aja. Komen masih gratis kok, belum berbayar eheheh
Ini nih yang katanya puisi, mari disimak :D
Semburat Senja
Hingga langit menguning kita masih berjarak
Tak saling temu,
tak saling tatap
Tapi tetap
saling merindu dalam diam dan do’a
Rasa hati selalu
terpaut walau tak saling berbicara
Senja begitu
baik menyampaikan rasa yang tak diungkap
Dalam hati
berbisik saling menanya kabar
Hai kamu yang
masih berjarak, apa kabar?
Walau tanpa
suara, semburat senja telah menjawabnya
Betapa gejolak
hati semakin membuncah
Ingin
mengutarakan apa yang dirasa
Namun rasanya
kita masih belum siap untuk dipertemukan
Hingga senja
berikutnya kita masih berjarak
Tangerang
Selatan, 08 Maret 2017
Mau tapi Malu
Berawal tak
saling kenal
Hingga kita
berjumpa dalam ruang pertemuan
Mata kita saling
menolak
Hingga akhirnya
memberanikan diri untuk melihat
Jalan bersama
untuk sebuah kepentingan
Canda dan tawa
menghiasi perjalanan
Dan sama-sama
terdiam dalam lamunan
Seperti ada rasa
yang tak lagi sama
Pada hari itu
kau melontarkan tanya dengan teka teki
Bukan aku tak
paham maksudnya
Aku mau tapi
malu untuk menjawabnya
Hingga akhirnya
kau perlahan menjauh karna tak mendapat jawaban
Tangerang
Selatan, 08 Maret 2017
Penantian Sesaat
Masih sendiri di
pojok café yang dingin
Latte panas yang
setia menghangatkan
Aku seruput
perlahan sambil menikmati aromanya
Pikiranku mengawang
entah kemana
Ku lihat pintu
masuk kaca seperti membeku
Mencari sosok
mu, aku harap ada kamu di balik pintu itu
Terbayang senyum
mu, yang tak lagi ku temu
Namun bayangmu
selalu memburu
Aku rasa ini
hanya penantian sesaat
Hanya perlu
sedikit rehat
Sampai kamu
datang menemui
Tuk perjumpaan
yang hakiki
Tangerang
Selatan, 08 Maret 2017
Stasiun Tujuan
Berlari tanpa
tapi
Nafas terengah
tak beraturan
Berlari hanya
untuk sebuah mimpi
Yang tak ingin
terlewatkan
Matahari semakin
meninggi
Peluh di dahi
tak tertahankan
Hingga aku
berdiam diri
Menunggu sampai
stasiun tujuan
Tangerang
Selatan, 08 Maret 2017
Okee sekian. Terima kasih. Sampai ketemu diwaktu selanjutnya.
Salam,
Anak bungsu!
Okee sekian. Terima kasih. Sampai ketemu diwaktu selanjutnya.
Salam,
Anak bungsu!
0 komentar