Perkembangan Ekonomi Digital Di Indonesia Dengan Sistem Cashless
Senin, Februari 11, 2019
Tak jarang pun kita
juga seringkali mendengar sebuah ungkapan “Zaman sekarang lebih khawatir tidak membawa
dompet dari pada ponsel”. Sangat wajar sekali jika banyak orang yang lebih
mementingkan untuk membawa ponsel dari pada dompet. Hal itu disebabkan oleh
ponsel pintar yang justru lebih banyak mendukung aplikasi keuangan untuk
bertransaksi yang dapat dilakukan dalam satu genggaman tangan. Seperti, OVO,
Go-Pay, DANA, dan lain sebagainya.
sumber gambar: paymentweek.com |
Memang sudah sewajarnya
jika manusia selalu menginginkan hal praktis, misalnya seperti hanya membawa
sebuah ponsel pintar dengan jaringan internet, masyarakat sudah dapat dengan
mudah melakukan transaksi banyak hal. Pertumbuhan ekonomi digital dengan
melonjaknya transaksi pembayaran non tunai juga tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah yang juga mendorong transaksi non tunai dengan gerakan masyarakat
tanpa uang tunai (cashless society). Tak
hanya penggunaan aplikasi keuangan pada ponsel saja, tetapi cashless juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uang elektronik dalam bentuk kartu, seperti e-money, flazz, kartu
debit, kartu kredit dan lain sebagainya.
Peningkatan pengguna
transaksi uang elektronik dari tahun 2010 hingga Oktober 2017 dapat kita lihat
pada grafik yang pernah dirilis oleh Bank Indonesia (2017):
Sumber gambar:
databoks.katadata.co.id
|
Pada grafik di atas
dapat kita simpulkan, bahwa setiap tahunnya, pengguna cashless terus bertambah dengan nilai yang tidak sedikit.
Penggunaan uang
elektronik juga memiliki keunggulan lain yang menjadi menarik di mata
masyarakat. Selain praktis, melakukan transaksi dengan uang elektronik juga
seringkali kita jumpai mempunyai keunggulan pada banyaknya potongan harga yang
ditawarkan, sehingga masyarakat juga merasa lebih hemat karena dapat menghemat
pengeluaran. Walaupun promo yang ditawarkan hanya pada produk tertentu yang
bekerjasama dengan vendor yang berbeda- beda dan sudah dirancang untuk pasar
yang berbeda-beda.
Pembayaran cashless juga dapat digunakan untuk naik
transpotasi online yang pembayarannya dapat dilakukan dengan menggunaka Go-pay
atau OVO. Menaiki kendaraan online juga memberikan keunggulan dengan kemudahan
kita untuk sampai pada tempat tujuan dengan mudah meskipun sebelumnya kita
tidak mengetahui alamat tempat yang kita tuju tersebut.
Dengan adanya
transformasi dari ekonomi menuju ekonomi digital menjadikan Indonesia sebagai
bangsa yang diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat pada
tahun 2050. Perubahan menjadi ekonomi digital juga diperkirakan akan ada 26
juta pekerjaan baru ditahun 2022 yang dipengaruhi oleh perkembangan usaha mikro
dan UMKM.
Peran fintech (financial technology) di
Indonesia terutama yang melayani cashless
payment diharapkan dapat mendorong shifting sistem pembayaran.
0 komentar